PAMEKASAN| Pro-Desa.com – Sabtu (19/4/25) Bupati Pamekasan Dr KH Khalilurrahman SH MSI menerima kunjungan silaturrahmi Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (Basra) di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan. Dalam acara tersebut dibicarakan berbagai hal namun yang terpeting pembicaraan tentang realisasi Madura Provinsi.
Selain pengurus Basra acara silaturrahmi itu juga dihadiri Ketua Panitia Nasional Persiapan Pembentukan Provinsi Madura H Ahmad Zaini.
Dalam menerima para tamunya Bupati Khalil didampingi sejumlah pejabat dan pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan.
Bupati Khalil mengatakan pembangunan Madura dalam segala aspeknya harus dibicarakan dengan seluruh komponen daerah di Madura. Spirit yang berasal dari Basra harus sejalan dengan konsep daerah, termasuk di dalamnya secara khusus pembentukan provinsi Madura.
“Pada dasarnya kami mendukung bahkan menyiapkan diri untuk menjadi tenaga lapangan untuk menjembatani aspirasi yang sudah bulat itu, sehingga nanti bisa segera terealisir,” katanya.
Pertemuan perdana pasca dilantiknya KH Khalilurrahman sebagai Bupati Pamekasan masa bhakti 2025-2030 ini diharapkan menjadi penyemangat untuk pertemuan lanjutan yang lebih besar lagi untuk membangun Madura lebih baik.
Bupati Khalil menegaskan harus ada pertemuan khusus sebagai tindak lanjut, yaitu empat bupati dan Ketua DPRD se Madura bersama dengan Bakorwil.
Ketika sudah sepakat, dilanjutkan dengan pemerintah yang lebih tinggi yaitu provinsi hingga pusat.
Kabupaten Pamekasan, kata Khalil, siap menjadi mesin penggerak untuk mewujudkan Madura Provinsi. Terlebih latar pembangunan jembatan Surabaya- Madura untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan Madura, sampai saat ini belum tampak signifikan.
“Jadi manfaatnya bagi masyarakat masih belum tampak. Mungkin ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu pengawalan, bukan hanya cukup kesejahteraan, akan tetapi bagaimana menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” katanya.
Juru bicara Basra KH Muhdar Abdullah menyampaikan Madura Provinsi sudah tiba waktunya untuk direalisasikan. Karena potensi sumber daya alam selama ini belum bisa maksimal dinikmati oleh masyarakat. Sedangkan SDA dan SDM masyarakat Madura kini sudah sangat memadai.
Karena itu Kiai Muhdar menilai perlu adanya pengawalan yang serius. Basra mengambil peran untuk menemui dan mendorong seluruh pimpinan di Madura untuk kolaborasi.
Dia sangat yakin Madura Provinsi akan terwujud, karena orang Madura memandang kiai masih sebagai salah satu panutannya, begitu Madura jadi Provinsi maka bisa mengatur kebutuhannya sendiri.
Ketua Panitia Nasional Persiapan Pembantukan Provinsi Madura H Ahmad Zaini menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Pamekasan KH Khalilurrahman, karena sudah bersama sama mendukung percepatan terbentuknya Madura Provinsi.
Dia mengaku cukup lama berjuang. Kini dia merasa bergembira setelah ada pernyataan dari Bupati Pamekasan bahwa beliau siap berada di garda depan. (mas)