Diperta Probolinggo Sosialisasi Pelaksanaan Vaksinasi PMK 2025

PROBOLINGGO| Pro-Desa.com – Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) 2025 di ruang pertemuan Diperta pada Selasa (21/1/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya vaksinasi PMK dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit pada ternak, khususnya sapi di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sosialisasi yang dibuka oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto ini diikuti oleh para dokter hewan penyelia dan koordinator dari seluruh kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Ir. Akbar Yasin yang memberikan pengarahan kepada peserta mengenai pentingnya vaksinasi PMK. “Harapannya, para petugas teknis kesehatan hewan di Kabupaten Probolinggo tetap mematuhi SOP dalam memberikan vaksin kepada sapi yang sehat. Vaksin PMK yang disediakan oleh Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.000 dosis diharapkan bisa segera dilaksanakan,” ujarnya.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diperta Kabupaten Probolinggo drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan vaksinasi PMK tahun 2025 ini akan dilakukan oleh petugas koordinator dalam hal ini dokter hewan dan paramedik kesehatan hewan dengan dukungan tenaga dokumentasi, handling dan administrasi. Vaksinasi ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat tanpa Biaya Operasional Petugas (BOP).

“Meski vaksinasi ini gratis, setiap peternak yang mendapatkan layanan vaksinasi wajib menandatangani tanda penerimaan jasa layanan. Selain itu, peternak akan menerima bukti vaksinasi berupa kertas yang menyatakan bahwa sapi mereka telah divaksin. Pemberian tanda penerimaan vaksinasi ini juga akan dihitung per ekor ternak. Misalnya jika seorang peternak memiliki dua hingga tiga ekor sapi, maka ia akan menerima dua hingga tiga lembar tanda tersebut,” katanya.

Lebih lanjut Niko menerangkan bahwa pelayanan vaksinasi PMK ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran PMK, khususnya pada sapi yang rentan terhadap PMK. Dalam rangka mendukung upaya tersebut, petugas Diperta juga melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi PMK dan langkah-langkah penanganan pertama apabila ternak menunjukkan gejala PMK.

“Virus PMK yang menyerang ternak sapi tidak mengalami mutasi, sehingga jenis virus yang beredar tetap berupa tipe O. Pelaksanaan vaksinasi PMK ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian PMK yang diharapkan dapat mendukung keberhasilan sektor peternakan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (kmf)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *