Desa Pangkahwetan Gresik, Sukses Budidaya Bandeng Kini Penghasil Durian
GRESIK | Pro-Desa.com – Ada warung unik khas Gresik. Unik karena tidak ada di tempat lain. Menunya khas: durian bakar.
Maka warung ini cocok bagi para pecinta durian, khususnya di Kabupaten Gresik.
Silakan menikmati buah berjuluk King of Fruit dengan cara unik di warung ini. Namanya Waroeng Kae. Lokasinya di Desa Kebonagung, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.
Di warung ini menyediakan petik durian jenis musang king dan montong langsung dari pohonnya.
Berbeda dari tempat lainnya, selain durian dinikmati secara langsung, juga ada durian bakar yang punya sensasi rasa yang unik.
Salah satu penikmat durian sekaligus Wakil Bupati (Wabup) Gresik terpilih dr. Asluchul Alif bersama sang istri dr. Shinta Puspitasari menyampaikan kekagumannya atas keberhasilan petani asal Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, dalam membudidayakan buah durian.
“Salut. Para petani Gresik bisa sukses budidaya durian. Tadi saya bersama istri melihat langsung pohon durian yang buahnya lebat. Kami dan pengunjung lainnya bisa memetik dan menikmati langsung buah durian yang matang di pohon,” ungkap dr. Alif, Senin (6/1/2025), dikutip dari InfoGresik.
Usai memetik buah durian, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Gresik ini tak lupa mencoba kuliner baru durian bakar khas Waroeng Kae.
“Saya penasaran saat dikasih tahu ada kuliner durian bakar. Apalagi yang saya tahu ini pertama ada di Gresik,” kata dr. Alif.
Menurut dr. Alif, durian bakar punya rasa yang unik dan tektur berbeda. Bau durian yang biasanya menyengat juga berkurang.
“Tentu rasanya sangat enak seperti ada karamel. Sangat cocok dimakan saat musim hujan karena duriannya hangat,” ujar Direktur RS Fathma Medika tersebut.
Sementara, Petani Durian sekaligus Owner Waroeng Kae, Muhammad Zidan Rasendria bercerita bahwa pada awal menanam pohon durian dirinya sempat diremehkan karena belum ada orang yang menanam di dataran rendah dan dekat dengan laut.
“Memang butuh perawatan ektra. Apalagi saat musim penghujan sering ada genangan air sehingga perlu diberi tambahan pupuk dolomit. Alhamdulillah sekarang kami punya 45 pohon durian yang sudah berbuah,” kenang Zidan.
Putra dari Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi itu menyampaikan, saat ini satu pohon durian bisa menghasilkan 13 sampai 20 buah dalam sekali panen.
Adapun harganya, dia mematok Rp75 ribu per kilo. Para pembeli bisa memilih langsung buah durian di kebun. Sementara bagi pembeli yang ingin menikmati durian bakar bisa datang ke Waroeng Kae.
“Harga durian bakar sama dengan yang biasa. Hanya menambah ongkos bakar Rp10 ribu per durian,” terang Zidan.
“Kami senang. Banyak orang yang cocok dengan rasa durian bakar pertama di Kabupaten Gresik,” tambahnya.
Selain durian bakar, lanjut Zidan, para pencinta kuliner juga bisa menikmati berbagai olahan makanan dan minuman yang disediakan Waroeng Kae. Mulai otak-otak bandeng, bandeng bakar, kare kepiting, kelan sembilang, sambal belut, es degan hingga wedang pokak.
Tempat makan seluas dua hektare ini memiliki nuasa tempo dulu. Terlihat dari 13 bangunan rumah joglo, lampu oblik, meja dan kursi jati hingga cikar.
“Kami buka setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB,” pungkasnya. (IG)