PAMEKASAN | Pro-Desa.com – Selain kiai dan gus (putra kiai, Red.), sejumlah mantan kepala desa (Kades) juga berhasil menang dalam Pilkada 2024. Salah satunya Warsubi dan Subandi. Warsubi, pria kelahiran Jombang 19 Juli 1968, yang sebelumnya merupakan Kepala Desa Mojokrapak, Kec. Tembelang, Kab. Jombang, Jawa Timur, menang atas petahana pasangan Hj Mundjidah Wahab dan Sumrambah.
Bahkan pasangan Hj Mundjidah Wahab dan Sumrambah sudah menyampaikan selamat atas kemenangan pasangan nomor urut 02 Warsubi dan KH Salamanudin Yazid (WarSa), yang unggul dalam perolehan suara Pilkada Jombang 2024.
Warsubi yang sudah menjabat sebagai kepala desa selama 3 periode sekaligus menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Jombang merupakan kades kedua yang sukses menjadi Bupati Jombang setelah Nyono Suharli Wihandoko. Sebelum menjabat Bupati Jombang 2013-2018, Nyono menjabat Kepala Desa Sepanyul, Kecamatan Gudo, Jombang.
Selain Warsubi, Subandi yang mantan Kepala Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Kab. Sidoarjo, juga sukses menjadi Wakil Bupati dalam Pilkada 2021 berpasangan dengan Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) yang kemudian menjadi Bupati Sidoarjo. Saat Gus Muhdlor terkena kasus korupsi yang ditangani KPK, Subandi naik menjadi Plt Bupati.
Dan dalam Pilkada 2024, Subandi menggandeng Mimik Idayana sebagai calon wakil bupati pun unggul dengan perolehan suara mencapai 58,04%. Subandi-Mimik mengalahkan pasangan Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo yang memperoleh 42% suara.
Selanjutnya mantan kades yang sukses menang Pilkada 2024 adalah H Sukriyanto. Kepala Desa Blaban Kecamatan Batumarmar, di kawasan Pantura Pamekasan, ini menjadi calon wakil bupati dari Cabup KH Khalilurrahman (Kharisma). Hasil rekapitulasi tingkat kecamatan se-Kabupaten Pamekasan diketahui Kharisma memperoleh 291,246 suara atau 50,2%.
Sementara urutan kedua diraih pasangan nomor urut 03 Moh. Bakir Aminatullah-Taufadi (Berbakti) dengan perolehan suara 263.740 suara atau 45,6%. Dan yang paling kecil perolehan suaranya adalah pasangan nomor urut 01, Fattah Jassin-Mujahid Ansori, dengan perolehan 17.307 suara atau sekitar 3%.
Sebelumnya, Didik Gatot Subroto, Kepala Desa Tunjungtirto Kab. Malang, juga sukses jadi wakil bupati Malang.
Berpasangan dengan M. Sanusi, dia berhasil menang dalam Pilkada 2020. Dia juga menjabat Plt Bupati Malang 2024. Namun untuk Pilkada 2024, Didik yang politisi PDIP itu tidak ikut kontestasi meski sempat akan maju di Pilkada Kota Batu.
Kabar dari luar Jatim, ada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 Kabupaten Temanggung yaitu Agus Setyawan dan Nadia Muna juga mampu unggul dari pasangan petahana. Pasangan Agus – Nadia memperoleh 229.958 suara atau 46,56 persen, kemudian pasangan calon nomor urut 2 Heri Ibnu Wibowo – Fuad Hidayat memperoleh 199.917 suara dan pasangan calon nomor urut 3 M. Al Khadziq – Bimo Alugoro mendapat 63.999 suara.
Pada periode 2018-2023 Kabupaten Temanggung dipimpin M. Al Kadziq – Heri Ibnu Wibowo, namun pada Pilkada 2024 pasangan ini pecah dan mereka maju sendiri-sendiri dengan pasangan lain. Agus Setyawan atau dikenal dengan Agus Gondrong merupakan mantan kades yang dinilai berhasil membangun desanya menjadi semakin maju sehingga dukungan untuknya menjabat bupati sangat besar .
Sejumlah kades pun ikut bangga dengan keberhasilan rekannya dalam Pilkada 2024. Bahkan, kades bisa menjadi bagian dari karier politik seseorang. Bukan tidak mungkin nantinya ada kades yang menjabat gubernur/wakil gubernur atau pun presiden/wakil presiden.
“Saya sangat bangga karena kades sangat paham dengan keadaan desa sehingga bisa membawa marwah desa untuk membangun dan maju,” kata Muhammad Yudhi Iswanto, salah seorang pengurus Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jatim, kepada Pro-Desa.com dan DutaIndonesia.com, Rabu (4/12/2024).
Dia juga berkeinginan menempuh jalan politik yang sama seperti yang dilakukan rekannya yang berhasil di Pilkada tersebut. Termasuk ikut pemilu legislatif dan Pilkada nantinya.
“Kalau rencana (ikut pileg atau Pilkada, Red.) pasti ada. Tinggal kita nanti koalisi dengan partainya saja,” katanya.
Karier politik seorang kades usai purna tugas biasanya dilalui secara berjenjang mulai menjadi kader partai politik. Kemudian menjadi anggota DPRD dan Ketua DPRD. Selanjutnya mencalonkan menjadi bupati atau wakil bupati. Sejumlah kades berhasil menjadi anggota DPRD tapi ada juga yang gagal dalam pilkada.
Bersatu Lagi
Sementara itu, Muhammad Mukri, Kepala Desa Bajang, Kecamatan Pakong, yang juga Koordinator Paguyuban Kepala Desa (PKD) Kabupaten Pamekasan, mengatakan senada. Khususnya bangga pada H Sukriyanto yang berhasil dalam Pilkada 2024. Sukriyanto, kata dia, adalah sosok yang baik, dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala desa maupun soal komunikasinya dengan para kepala desa lainnya di Pamekasan.
Beliau kalau nggak salah menjabat dua periode sebagai kepala desa, sekarang dijabat oleh istrinya. Selama menjabat, hubungannya selalu baik dengan teman-teman kepala desa se-Kabupaten Pamekasan. Baik di organisasi dengan teman-teman, jiwa kepemimpinannya tampak jelas, gak mungkin jadi kepala desa dua periode kalau tidak baik ke sesama kepala desa, katanya kepada Pro-Desa.com dan DutaIndonesia.com Rabu (4/12/2024).
Mukri mengakui keberhasilan H Sukriyanto mendapatkan suara besar hingga bisa memenangkan Pilkada dan tak lama lagi menjadi Wakil Bupati Pamekasan tak lepas dari prestasinya selama menjabat kepala desa di kawasan pantai utara Pamekasan. Apalagi, jumlah warganya sangat besar.
Pastinya adalah prestasi-prestasi itu. Berawal dari klebun desa pantura Pamekasan pasti ada hubungan dengan besarnya suara. Dengan posisi dia sebagai kepala desa di pantura ada jaringan, jadi kuat dan besar. Tentu sedikit banyak pasti ada hubungannya karena kita punya ikatan emosional, terangnya.
Apa yang diharapkan oleh para kepala desa dengan terpilihnya H Sukriyanto sebagai wakil bupati Pamekasan nanti? Mukri berharap agar Sukriyanto bisa mengayomi semua kepala desa dan juga masyarakat Pamekasan secara umum. Artinya harus berpihak kepada rakyat. Mengayomi kepala desa, termasuk program yang dijalankannya nanti harus berpihak kepada rakyat.
Dia mengungkapkan para pemimpin daerah sebelumnya sudah bagus, cuma perlu ditingkatkan lagi. Harapan lain, katanya, Sukriyanto tentunya sesudah Pilkada selesai, dan setelah dilantik nanti menjaga keutuhan seluruh elemen masyarakat yang sebelumnya sempat terbelah dengan dukungan pada tiap pasangan calon yang ada.
Nanti tidak ada istilah pasangan 01, 02 dan 03, semua kalangan harus dirangkul. Ini harapan kami yang perlu diperhatikan. Karena untuk memajukan Pamekasan menjadi kabupaten yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur butuh kebersamaan yang tinggi, pungkasnya. * mas/gas