SURABAYA| Pro-Desa.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan dan petani di Jawa Timur (Jatim), agar mewaspadai banjir dan
gelombang tinggi dan angin kencang selama beberapa hari ke depan. Secara umum, BMKG Juanda
memprakirakan, bahwa dalam sepekan ke depan sebagian besar wilayah Jawa Timur masih didominasi
dengan kondisi cuaca hujan berintensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai petir serta angin
kencang.
“Nelayan kami himbau untuk waspada terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi yang dapat
mencapai 2,5 hingga 4,0 meter di perairan selatan Jatim,” kata Bhilda Maulida, Prakirawan BMKG
Juanda, Rabu (11/12/2024).
Bhilda juga mengimbau kepada para petani untuk mengantisipasi lahan banjir akibat curah hujan
tinggi. Artinya, petani diminta menyesuaikan pola tanam dengan memperhatikan kondisi cuaca. “Bagi
para petani kami imbau untuk mengantisipasi lahan banjir akibat curah hujan tinggi,” ujarnya.
Seorang petani di Dusun Ngembul Desa/Kec. Kesamben Kab. Jombang, Sutiknyo, merasakan anomali cuaca
yang berdampak pada musim tanam. “Tanaman padi kami baru mulai tanam sudah hancur karena banjir. Hujan
sangat deras beberapa hari terakhir. Kami para petani sudah biasa, tapi anak-anak muda yang baru
mulai belajar bertani itu yang syok,” katanya Rabu (11/12/2024).
Saat hujan deras mengguyur pada Selasa (10/12/2024), sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang
terendam banjir. Bahkan ada warga yang terpaksa harus mengungsi. Setidaknya 6 kecamatan di
Kabupaten Jombang terdampak luapan air yang terus datang karena curah hujan sangat tinggi.
Berdasarkan perkembangan rapid assessment luapan banjir pada Senin-Selasa tanggal 9-10 Desember
2024, banjir melanda Kecamatan Peterongan dan Kecamatan Jombang. Beberapa wilayah di Kecamatan
Peterongan terendam banjir yakni Dusun Wonokerto, Dusun Rejoso, Desa Peterongan. Ketinggian air
mencapai 40-50 centimeter. Selain itu Desa Tugusumberjo, Desa Kebontemu serta Desa Morosunggingan.
Kemudian di Kecamatan Kesamben, beberapa wilayah terdampak banjir karena luapan air Sungai Afvour
Watudakon. Banjir di Kecamatan Kesamben ini sudah berlangsung 3 hari dan belum juga surut.
Lalu di Kecamatan Jogoroto tepatnya di Dusun Sawahan, Desa Sambirejo. Ketinggian air mencapai 50
centimeter. Sementara di Dusun Corogo dan Dusun Gerih, Desa Janti ketinggian air mencapai 30
centimeter. Berlanjut di Kecamatan Diwek, banjir juga menerjang beberapa dusun. Seperti Dusun
Mejoni, Dusun Budnel, Dusun Kawur, Dusun Cikar dan Dusun Keras, Desa Keras, di mana ketinggian air
mencapai 20-60 centimeter. Banjir juga sudah mulai masuk di wilayah perkotaan, seperti di Kecamatan
Jombang tepatnya di Dusun Sengon, Desa Sengon.
Dusun lain di wilayah yang sama juga terdampak banjir seperti Dusun Tawangsari, Dusun Kalimalang,
Dusun Pukowetan dan Dusun Pulokulon di Desa Pulolor di mana kedalaman banjir mencapai 10-50 centimeter.
Kecamatan Sumobito juga terdampak curah hujan tinggi hingga banjir menggenangi beberapa wilayah
seperti di Desa Ngelele dan Desa Segodorejo.
Akibat meluasnya banjir di wilayah Kabupaten Jombang, ribuan warga terdampak dan beberapa di
antaranya harus mengungsi ke sejumlah posko pengungsian seperti di Balai Desa Peterongan dan
juga Balai Desa Jombok Kec. Kesamben.
Bupati terpilih Kabupaten Jombang, H Warsubi, turun langsung ke lokasi pengungsian korban banjir di
Balai Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Selasa (10/12/2024). Kunjungan ini
merupakan bentuk kepedulian Warsubi terhadap masyarakat yang terdampak banjir besar akibat
meluapnya Sungai Afvour Watudakon yang merendam ratusan rumah warga di wilayah tersebut selama 4
hari ini. Warsubi berdialog dengan para pengungsi, mendengarkan keluhan serta kebutuhan mendesak yang
diperlukan warga. Salah satu keluhan utama adalah ketersediaan logistik dan air bersih, serta kondisi
kesehatan warga yang mulai menurun akibat situasi yang sulit.
“Saya sangat sedih melihatnya,” ujarnya.
Selain memastikan kebutuhan logistik tercukupi, Warsubi juga berjanji akan mengutamakan langkah-langkah
cepat penanganan banjir agar situasi segera membaik. “Setelah ini saya akan mendorong
percepatan upaya pembersihan sungai dan penanganan teknis agar banjir tidak terjadi lagi, ” tambahnya.
Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jombang, Wiku Birawa, pihaknya sudah
melakukan upaya penanganan seperti membersihkan sungai dari enceng gondok dan sampah. “Kondisi air
memang perlahan naik karena curah hujan sangat tinggi. Itu membuat volume air juga tinggi,”
ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, seperti di Dusun Beluk terdapat 600 jiwa terdampak. Lalu 55 orang
mengungsi di gedung sekolah. Kemudian di Dusun Kedondong ada sekitar 350 orang terdampak dan 84
orang mengungsi di gedung TPQ. “Kami sudah menyiapkan posko darurat dan memberikan
bantuan dan dilengkapi juga dengan fasilitas kesehatan. Makanan kami distribusikan oleh tim
Taruna Siaga Bencana (Tagana),” ungkapnya.
Hujan deras membuat pula ruas jalan di Surabaya terendam. Selain itu banyak pohon tumbang.
Terendamnya jalan membuat lalu lintas merambat hingga kendaraan mogok, Selasa (10/12/2024),
seperti di Jalan Upa Jiwa, Jalan Diponegoro, Jalan HR Muhammad, Jalan Banyuurip, Jalan Mayjen Jono
Sewojo, Lidah Wetan. Di Jalan Banyuurip dan Jalan Jonosewojo, genangan air mencapai ketinggian
setengah ban mobil. Di Jalan HR Muhammad, terpantau banyak motor mogok setelah menerjang genangan. Di
Jalan Diponegoro, genangan air setinggi mata kaki orang dewasa yang membuat lalin dilaihkan ke
flyover Pasar Kembang.
Sementara itu, BMKG Juanda, kata Bhilda, secara umum mengimbau kepada masyarakat untuk selalu
update informasi cuaca dari BMKG serta selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang
dapat terjadi selama musim hujan. Misalnya, hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin
kencang, petir, puting beliung, dan hujan es.
Berdasarkan data dari BMKG Juanda, sejumlah kota di Jatim mengalami hujan ringan, sedang, lebat, serta
hujan petir pada Kamis (12/12/2024). Begitu pula pada Jumat dan Sabtu akhir pekan ini. Tidak
terlihat hujan deras. Namun demikian BMKG mengimbau masyarakat waspada mengingat cuaca bisa sewaktu-
waktu berubah.
Sebelumnya, BMKG Pusat juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan hujan angin di sejumlah
wilayah. Termasuk di Jatim yang bisa mencapai 2,5 meter sampai 4 meter. Kondisi cuaca tersebut dipicu
kemunculan 2 bibit siklon tropis dan suspect area di selatan Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari BMKG, Senin (9/12/2024), potensi gelombang tinggi dan hujan
intensitas sedang-lebat disertai angin itu berpotensi terjadi pada 9-12 Desember 2024.
Pantauan BMKG per pukul 07.00 WIB, Bibit Siklon Tropis 91S berada di koordinat 10,1 derajat Lintang
Selatan (LS) dan 98,4 derajat Bujur Timur (BT) atau di Samudera Hindia barat daya Banten. Bibit Siklon
91S bergerak dengan kecepatan angin maksimum 25 knots (46/jam) dan tekanan udara minimum 1.002 hPa.
“Prediksi, secara umum potensi Bibit Siklon 91S menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam ke depan adalah
rendah. Begitu juga pada periode 48-72 jam ke depan masih dalam kategori rendah, dengan intensitas
melemah dan kemungkinan tidak akan tumbuh menjadi siklon tropis,” kata BMKG.
Kemudian, terpantau ada Bibit Siklon Tropis 93S di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Sumba,
tepatnya di sekitar 16,5 derajat LS dan 117,6 derajat BT dengan kecepatan angin maksimum 20 knots
(37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1.001 hPa.
BMKG memprediksi Bibit Siklon 93S menjadi siklon dalam 48-72 jam ke depan adalah rendah.
Selain itu, BMKG memantau suspect area gangguan tropis yang mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi
bibit siklon tropis di Laut Timor sebelah barat daya Kepulauan Tanimbar dengan kecepatan angin
maksimum 5-10 knots (9-19 km/jam) dan tekanan minimum 1.004 hPa. BMKG prediksi suspect area
gangguan tropis menjadi siklon dalam 48-72 jam ke
depan adalah rendah.
Dampak tidak langsung Bibit Siklon 91S, 93S, dan suspect area dalam 24 jam (9-10 Desember pukul
07.00 WIB): Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang terjadi di Bengkulu,
Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali.
Gelombang Laut Tinggi 1,25-2,5 meter (moderate sea) bisa terjadi Perairan barat Aceh hingga Kepulauan
Nias, Perairan Kepulauan Mentawai hingga Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu,
Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Selat Bali, Selat Lombok, Perairan
selatan Lombok hingga Bima, Perairan selatan Kupang-Pulau Rote, Samudera Hindia selatan Kupang-
Pulau Rote, Laut Arafuru bagian barat. Gelombang tinggi 2,5-4 meter (rough sea) bisa terjadi di
Perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan Selat Sunda, Perairan selatan Jawa Timur hingga
Bali, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga NTB. (gas/det)