KOTA BATU| Pro-Desa.com – Masyarakat Kota Batu tumplek blek di kawasan sekitar Alun-Alun Kota Batu dan akses jalan di sekitarnya. Ratusan kelompok bantengan menggelar atraksi pawai keliling di jalanan kota wisata ini, Minggu (4/8/2024) sejak siang hingga malam hari. Masyarakat setempat dan wisatawan memenuhi pinggir jalanan Kota Batu sehingga terjadi kemacetan di sejumlah jalan utama.
Atraksi bantengan disertai kesurupan terlihat dalam pawai ini. Mobil truk dilengkapi sound system bersuara menggelegar terdengar di mana-mana, sejak truk -truk itu berangkat dari desa masing-masing peserta. Suaranya menggelegar dengan irama menghentak menyemarakkan acara pawai ini. Suara ceplas-ceplas juga terdengar. Bunyi cambuk yang dilesatkan ke aspal bersautan dengan bunyi kendang, gong dan alat musik tradisional lain. Mengiringi semaraknya perhelatan Bantengan Nuswantara Trace Festival.
Ribuan seniman Bantengan menyusuri rute mulai kawasan Alun-alun hingga Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, dengan suasana magis. Banyak peserta Bantengan yang ‘ndadi’ alias kesurupan. Semerbak wangi bau kemenyan membuat suasana jadi lebih sakral.
Puluhan ribu masyarakat dan wisatawan tumpah ruah di sepanjang rute itu. Mereka nampak sangat antusias menyaksikan perhelatan ini. Para seniman beraksi layaknya banteng yang sedang mengamuk dengan mengenakan atribut topeng kepala banteng. Acara ini jadi ajang promosi wisata Kota Batu.
Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Arief As Siddiq menyatakan, event kali ini merupakan parade Bantengan Nuswantara ke 16. Kegiatan ini adalah sebuah bentuk event tradisi budaya di Kota Batu.
“Bantengan merupakan salah satu kesenian warisan budaya tak benda di Kota Batu. Kota Batu punya dua warisan budaya tak benda, yakni Bantengan dan Jaran Kepang. Keduanya sudah diakui Kemendikbud-ristek RI,” tutur Arief.
Karena sudah diakui menjadi aset dan warisan budaya Kota Batu. Disparta Kota Batu akan terus mengembangkan dan memfasilitasi berbagai kegiatan Bantengan.
“Ini kami lakukan supaya Bantengan ini terus eksis dan berkembang. Salah satu bentuk fasilitasi yang kami lakukan, adalah menampilkan kesenian Bantengan di acara-acara pemerintahan,” tuturnya. (nas)