Lurah di Blitar Bikin Inovasi ‘Pak Mansyur Asik’ Cegah Stunting

 

BLITAR| Pro-Desa.com – Mohammad Caesar Alfonso, Lurah Klampok, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar membuat inovasi bertajuk “Pak Mansyur Asik” (Pil Katuk Mama Menyusui Lancar Asi Eksklusif) untuk cegah stunting sesuai program nasional. Terobosan ini diluncurkan saat memperingati hari posyandu nasional yang jatuh 29 April 2024 lalu.

Bacaan Lainnya

Bertempat di Posyandu Leo Jalan Halmahera Klampok Kota Blitar, inovasi dari Lurah Klampok ini akan memberikan suplemen bagi ibu menyusui bayi usia 0 sampai 3 bulan, agar bayinya mendapatkan ASI eksklusif.

“Dengan harapan dari 0 sampai 3 bulan pertama itu lancar, ASI eksklusif sampai 6 bulan itu tetap lancar, diharapkan bisa terus lagi sampai 2 tahun karena anak usia 2 tahun itu sudah sesuai dengan anjuran kesehatan ketika menerima ASI eksklusif,” ujar Mohammad Caesar Alfonso dikutip dari beritahu.co.

Pria yang akrab disapa Caesar ini sengaja berinovasi di wilayahnya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting dengan memberikan suplemen kepada ibu menyusui, meski harus merogoh kocek pribadi. Karena dari dana kelurahan belum terdapat anggaran untuk pemberian suplemen ke ibu menyusui untuk memperlancar ASI.

“Sementara ini karena kita sifatnya inovasi mendadak nggak ada dana kelurahan, anggaran kelurahan itu kecil banget,” terangnya.

“Ya ini InSya Allah pure (murni) pribadi, ini saya masih mencoba memperjuangkan untuk tahun anggaran 2025 mudah-mudahan nggak dicoret, kalau dicoret ya terpaksa terus pribadi,” sambungnya.

Inovasi ini dihadirkan Caesar karena dirinya pernah mendapatkan keluhan warganya yang sulit mengeluarkan ASI, sehingga dia berinisiatif menghadirkan inovasi Pak Mansur Asik. Hal tersebut dilakukannya demi kesejahteraan warga di kelurahannya.

“Harus membantu semaksimal mungkin untuk warga saya, ” tegasnya.

Caesar berharap inovasi ini mendapatkan perhatian dari pemda maupun pemerintah Provinsi Jatim, agar inovasinya ini bisa diterapkan di daerah lainnya agar angka stunting di Jawa Timur bisa turun sesuai program dari presiden Joko Widodo.

“Dan untuk pemberian pil katuk ini dilaksanakan berkelanjutan, rutin diberikan setiap bulan di 3 posyandu pada saat pelaksanaan posyandu. Jadi untuk jumlah ibu yang menerima bantuan ini bisa fluktuatif per bulannya. Semakin banyak kelahiran bayi baru, berarti semakin banyak pula supplement pil katuk yang akan diberikan,” pungkasnya.(nas)

 

Pos terkait