Juara Tiga Kali Berturut-Turut Lomba Bandeng Kawak, Kades Sandi Ingin Memotivasi Petambak Lain

Kades Syaifullah Mahdi bersama Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir di Kontes Bandeng Kawak 2024.
Kades Syaifullah Mahdi bersama Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir di Kontes Bandeng Kawak 2024.

 

GRESIK| Pro-Desa.com – Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memiliki produk unggulan budidaya bandeng. Bahkan petinggi desa ini sudah tiga kali berturut-turut menjadi pemenang Kontes Bandeng Kawak alias bandeng terbesar di Kabupaten Gresik.

Bacaan Lainnya

Terakhir, Kepala Desa Pangkahwetan Syaifullah Mahdi yang akrab disapa Sandi berhasil meraih juara I Kontes Bandeng Kawak 2024 yang digelar Pemkab Gresik di Bandar Grisse, Senin (8/4/2024) malam lalu.

Total bandeng yang dimenangkan beratnya 13,1 kilogram. Tahun sebelumnya, bandeng yang memenangkannya memiliki berat 11,5 kilogram.

“Bagi saya bukan sekedar memelihara bandeng kawak, menang kalah itu sudah biasa. Tapi ini bagian dari pelestarian tradisi Gresik, ” kata Syaifullah Mahdi yang juga menjabat Bendahara Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur (AKD Jatim).

Selama 14 tahun, Syaifullah Mahdi merawat bandeng kawak bersama ikan bandeng lain ukuran biasa di lahan seluas 4 hektare.

“Kita sudah budidaya bandeng kawakan ini selama 14 tahun. Ini ada temanya 4.000 ekor bandeng kecil yang kita campurkan. Karena tipologinya itu, ketika bandeng sudah berukuran kawak maka tidak mau bergerak, makanya dicambur dengan yang kecil agar ketika diberi makan, dia ikut gerak,” tambahnya.

Selama ini tidak ada perawatan khusus dalam memelihara bandeng kawak yang akan dilombakan.

Namun, Syaifullah akan menambahkan air baru ke dalam tambak selama satu Minggu sekali.

“Kami pelihara terus ada 170 ekor itu kita pelihara nanti yang paling besar kita lakukan perawatan lebih istensif,” tutur Saifullah.

Dirinya berharap agar ini menjadi motivasi buat para budidaya tambak yang ada di Gresik. Selain itu, ia ingin bandeng menjadi ikon Kabupaten Gresik yang bisa dikenal orang banyak, terutama di Nusantara.

“Ini agar petambak bandeng lain bersemangat membudidayakan ikan bandeng,” katanya. (RG)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *