SURABAYA| Pro-Desa.com – Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-cawapres) Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka unggul sementara baik secara nasional maupun regional versi hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei. Yang menarik dicermati hasil hitung cepat untuk wilayah Jawa Timur menunjukkan Prabowo-Gibran unggul secara signifikan di atas angka 65% dari perolehan suara paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hasil quick count ini bukanlah hasil resmi. KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang mulai Kamis (15/2/ 2024) hingga Rabu (20/3/2024) mendatang. Penetapan hasil Pemilu dilakukan paling lambat 3 hari setelah memperoleh surat pemberitahuan atau putusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair), Fahrul Muzaqqi M.I.P, melihat ada yang menarik untuk Jawa Timur di mana ada keterkaitan antara figur paslon capres-cawapres dengan partai. Artinya, pada pemilu sebelumnya, tidak ada keterkaitan antara paslon dan partai sehingga pemilih memilih paslon belum tentu memilih partai dan sebaliknya.
“Namun pada Pemilu 2024 ini ada perubahan yang signifikan bahwa keunggulan paslon Prabowo – Gibran juga diikuti oleh kenaikan perolehan suara partai yang mengusungnya, khususnya Partai Gerindra,” katanya, Kamis (15/2/2024).
Fahrul Muzzaqi mengatakan, ada pergeseran sebagian pemilih nasionalis dan Nahdliyyin yang semula mendukung PDIP dan PKB menjadi ke Gerindra dan partai pengusung Prabowo-Gibran yang lain. Artinya, tampilnya dua tokoh NU, yakni Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan mantan Ketua MK Mahfud MD tidak mampu membendung suara yang mengalir ke Prabowo-Gibran dan partai yang mengusungnya.
Hal ini tidak lepas dari variabel kunci dari tokoh yang menjadi votegetter untuk paslon ini, yakni Khofifah Indar Parawansa yang baru saja purna tugas sebagai Gubernur Jatim. Ada coat-tail effect di balik kemenangan Prabowo-Gibran di Jatim di mana para tokoh dan ulama turun gunung mendukungnya.
“Variabel kunci itu pada akhir atau pertengahan Januari 2024 Ibu Khofifah mengumumkan resmi mendukung Prabowo-Gibran. Khofifah effect ini menjadi kunci kemenangan Prabowo-Gibran di Jatim yang sangat besar dibanding kemenangan di daerah lain. Selain itu, tentu saja, ada juga tokoh Partai Demokrat, Pak SBY dan AHY, khususnya di Pacitan dan sekitarnya. Dan tentu saja para ulama dan tokoh Nahdliyyin lain yang mendukung Prabowo-Gibran,” ujarnya.
Yang menarik, kata dia, memang ada yang linier antara keunggulan perolehan suara Prabowo – Gibran ini ke partai. Minimnya perolehan suara paslon capres – cawapres 03 misalnya dibarengi dengan naiknya perolehan suara Partai Gerindra di Jatim mendekati PDIP di angka 14-15 persen.
“Suara nasionalis sebagian ada yang ke 02. Jauh sekali dibanding dengan Pemilu 2019. Jadi dukungan ke paslon dan partai ini pada pemilu sekarang berhimpitan,” katanya.
Ketua DPD Golkar Jawa Timur (Jatim) M. Sarmuji juga menyebut senada. Kemenangan Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur sangat fenomenal.
“Bagaimana tidak fenomenal, berdasar beberapa lembaga survei yang menggelar quick count, suara Prabowo-Gibran di Jawa Timur berkisar di angka 65 persen,” kata Sarmuji dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, kemenangan Prabowo-Gibran sangat fenomenal karena suara paslon tersebut di Jatim bisa memenuhi target, bahkan melebihinya.
Janji Kampanye
Selanjutnya Fahrul Muzaqqi berharap bila Prabowo-Gibran benar-benar memenangkan Pemilu 2024 satu putaran agar memenuhi janji-janji kampayenya kepada rakyat. Hal ini agar rakyat Indonesia benar-benar sejahtera, adil dan makmur. Indonesia pun bisa menjadi negara yang maju.
“Misalnya janji-janji kampanye terkait perbaikan gizi, hilirisasi, dana abadi pesantren, dan lain-lain,” katanya. Dalam pidato kemenangannya versi quick count, Prabowo juga berjanji akan merangkul semua unsur dan kekuatan. Dalam berbagai kesempatan Prabowo juga mengaku siap merangkul semua elemen masyarakat termasuk yang tidak mendukungnya dalam Pilpres 2024. Prabowo siap merangkul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Prabowo pun mengajak masyarakat bersatu kembali usai Pilpres 2024. Prabowo lalu mengutip ajaran pepatah Jawa yakni ‘mikul dhuwur mendhem jero’.
“Sekarang kampanye telah selesai, kita harus bersatu kembali, saudara sekalian. Saya mengajak mari kita lupakan kata-kata yang kasar. Di antara saudara bertengkar itu biasa, tapi bertengkar jangan menjadi perpecahan yang lama-lama, saudara-saudara sekalian,” ucap Prabowo di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Dia mengatakan selama berkeliling kampanye, dirinya dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka, mendengar keinginnan rakyat agar para pemimpin di Tanah Air bersatu. Prabowo menekankan tradisi Indonesia adalah kekeluargaan. (gas/det)