SURABAYA| Pro-Desa.com – Krisis ekonomi dan pangan yang mulai menyapa Indonesia, termasuk kota Surabaya, direspon positif oleh RT 01 RW 05 Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, dengan mengadakan Makan Gratis pada Gerakan Jum’at Berkah. Seperti Jumat 6 Oktober 2023 hari ini.
Ketua RT 01/RW 05, Sukardi, mengatakan kondisi ekonomi yang mulai berat ini, harus kita hadapi dengan cara tolong – menolong. Yang ekonominya cukup, membantu yang ekonominya kurang.
“Alhamdulillah warga kami menyambut baik ide tersebut. Jumat pertama ini, tak kurang dari 100 bungkus lebih kita salurkan. Warga yang mampu, ada yang nyumbang 25, ada yang 30 bungkus bahkan ada yang cuma 5 bungkus. Semua kita terima,” kata Sukardi.
Sementara yang memanfaatkan makan gratis ini, selain warga RT sendiri, juga dari RT sekitar. Bahkan ada para pelajar dan pedagang keliling juga ikut memanfaatkan.
Bambang didampingi Nono Bom-Bom, salah seorang tokoh masyarakat Margorejo menyatakan dukungan penuh terhadap program RT ini.
“Intinya, jangan sampai ada warga kita yang kelaparan. Jadi meski bukan hari Jum’at, bila ada warga yang kekurangan, warga yang mampu agar tak segan-segan membantu,” kata Bambang yang seorang pedagang sayuran.
Menurut Bambang, Gerakan Jumat Berkah Nasi Bungkus Gratis ini, tak sekedar memberi makan pada warga yang kekurangan, namun memiliki dampak positif lainnya, yakni terjadi kerukunan dan keguyuban di antara warga.
Di samping itu, membantu program ketahanan pangan Pemkot Surabaya bagi warganya.
Menurut Nuruddin, seorang warga, “Ide ini kelihatannya sederhana, namun cukup inspiratif. Karena dibutuhkan keikhlasan Ketua dan Pengurus RT dan para tokohnya untuk mampu memotivasi dan melibatkan peran serta warga. Baik sebagai donator nasi maupun sebagai penerima manfaat,” katanya.
“Ini layak dicontoh oleh RT dan RW lainnnya di Surabaya. Bayangkan, bila sepertiga dari jumlah RT dan RW di Surabaya mengadakan program makan gratis, berapa puluh ribu warga miskin yang terbantu. Nah dari sini nanti bisa dikembangkan tak hanya pada hari Jum’at saja, namun bisa seminggu 2-3 kali,” kata Nuruddin yang juga seorang wartawan ini.
“Bahkan bisa diterapkan oleh pengurus RT atau RW di seluruh Nusantara. Tak harus menunggu uluran tangan pemerintah yang memang lagi kesulitan anggaran,” pungkasnya.
Dalam pelaksanaannya, dijelaskan oleh Sukardi, acara makan gratis dimulai pukul 08.00 pagi hingga menjelang sholat Jum’at. Para pengunjung, diharapkan makan di tempat, agar tampak keguyuban. Selain itu, panitia juga menyiapkan minuman dan buah. (din)