Pemprov Dukung 7 Program Unggulan AKD Jatim, Apa Saja?

SIDOARJO|Pro-Desa.com – Pembina Asosiasi Kepala Desa Jawa Timur (AKD Jatim Dwi Putranto Sulaksono sudah melaporkan 7 program unggulan AKD Jatim kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Wagub Emil, kata Dwi, mengatakan, bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh 7 program unggulan AKD Jatim tersebut sebab sejalan dengan program pemerintah. Untuk itu Dwi pun menjelaskan 7 program unggulan AKD Jatim tersebut yang juga akan dibahas dalam Rakornis Pengurus AKD Jatim yang dilaksanakan di Kantor AKD Jatim Kompleks Pasar Wisata Sedati Jl. Pabean Sidoarjo Senin 28 Maret 2022 besok.

Bacaan Lainnya

Pertama, kata Dwi, Kades sebagai Manajer Bank Mandiri di desanya masing-masing. Program ini sudah dilaunching dan disosialisasikan di sejumlah kabupaten/kota, seperti Kab. Bangkalan, Sampang, Malang, Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Bojonegoro, Kediri, Tulungagung, dan Kota Batu. Selanjutnya semua kabupaten/kota menyusul hingga sebanyak 7.724 kades di Jatim terlibat menjadi manajer Bank Mandiri di desanya masing-masing.

“Program ini jadi semacam wadah pembelajaran bagi kades untuk menjadi seorang entrepreneur di bawah bimbingan Bank Mandiri. Kades berjiwa wirausaha. Selanjutnya ya untuk meningkatkan kesejahteraan kades, khususnya bila nanti pensiun. Program ini juga bisa menggerakkan ekonomi desa sebab warga desa menjadi melek perbankan atau bankable,” kata Dwi.

Kedua, program yang segera diwujudkan adalah mendirikan pabrik rokok bercukai merek AKD alias Aku Kangen Desa yang juga melibatkan para kades. Pabrik rokok bercukai ini bisa menyerap tembakau produksi petani hingga menyerap tenaga kerja dari perajin pelinting rokok. Karena itu didirikan di sentra-sentra tembakau di Jatim, seperti Madura, Bojonegoro, Malang, Blitar, Tulungagung, Madiun, dan Ngawi.

Ketiga, Pertades yang didirikan dengan menggandeng Pertamina. Sebelumnya PT Pertamina (Persero) melebarkan unit bisninya dengan meluncurkan program SPBU mini bernama Pertashop. Berbeda dengan Pertamini yang sempat booming tapi sering terjadi kecelakaan, Pertashop ini legal juga diawasi langsung oleh BUMN tersebut sehingga secara kualitas dan stok bahan bakarnya pasti terjamin. AKD Jatim bekerjasama dengan Pertamina membuat program serupa di desa-desa.

Keempat, toko obat desa sama dengan apotek yang melayani obat-obatan bagi warga desa. Hal itu karena selama ini warga desa tidak bisa dengan segera mencari obat-obatan yang mereka butuhkan. Apalagi untuk layanan obat resep dokter. Mereka harus membeli di apotek yang ada di kota.

Kelima, BUMDes Mart, merupakan toko modern yang ada di desa. Sekarang banyak toko modern masuk desa, tapi toko itu tidak ada yang memasarkan produk unggulan desa. Hal ini berbeda dengan BUMDes Mart yang akan dibangun AKD Jatim sebab toko BUMDes Mart juga menjual produk unggulan di masing-masing desa, sehingga bisa saling berbagi pasar, saling mempromosikan, antar produk unggulan desa satu dengan desa lain.

Keenam lumbung pangan modern di semua desa di Jatim. Lumbung pangan ini untuk memantapkan posisi Jatim sebagai lumbung pangan secara nasional, sebab stok pangan akan tersedia dengan baik, terkontrol dengan sistematis menggunakan teknologi canggih yang terintegrasi.

Dan ketujuh, Program Dokter Spesialis Sambang Desa. “Program Dokter Spesialis Sambang Desa ini adalah bertujuan untuk membantu masyarakat desa se-Jatim untuk lebih awal bisa mendeteksi penyakit dengan bantuan Dokter Spesialis khususnya Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Kandungan dan Dokter Spesialis Anak . Dan program ini sejalan dengan target Pemprov Jawa Timur yang akan terbebas dari TBC di tahun 2030, menurunkan angka stunting di Jawa Timur serta meredam pertumbuhan angka penduduk Jatim yang harus cuci darah karena gagal ginjal dan mengidap penyakit diabetes melitus atau kencing manis,” kata Dwi Putranto Sulaksono.

Muara dari 7 program unggulan AKD Jatim ini, kata Dwi, untuk membantu Pemerintah Pusat, Pemprov Jatim, maupun pemkab/pemkot, guna mempercepat pemerataan hasil pembangunan di seluruh Indonesia, khususya di Jatim. “Tentu untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat di semua daerah di Jatim, dan Indonesia pada umumnya,” kata Dwi

(gas/bdh

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *