PAMEKASAN (Pro-Desa.com) – Pemkab Pamekasan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) setempat menganggarkan Rp 15 miliar untuk pinjaman modal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan bunga rendah. Rinciannya, Rp 10 miliar untuk UMKM secara umum, dan Rp 5 miliar khusus modal program wira usaha baru (WUB).
Penyediaan anggaran yang sangat besar ini sebagain bagian dari kepedulian Pemkab Pamekasan dalam upaya menumbuh kembangkan usaha para pelaku UMKM tersebut. Kehadiran dan kepedulian pemerintah kepada para pelaku UMKM harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga bisa mengembangkan usahanya dengan baik.
Kepala Diskop UKM Pamekasan, Muttaqin, mengatakan anggaran tersebut merupakan dana bergulir yang dipersiapkan bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Dana itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten Pamekasan.
“Khusus untuk para pengusaha yang tergabung dalam program WUB dari sekitar Rp 5 miliar yang tersedia hingga kini baru terserap Rp 1,5 miliar. Kalau yang selain WUB itu realisasinya sudah mencapai 100 persen,” terangnya, Kamis (24/2/2022).
Muttaqin mengatakan dana Rp 5 miliar untuk para pengusaha peserta WUB yang sebelumnya sudah mendapat pelatihan gratis dari pemerintah kabupaten tersebut, merupakan fasilitas pinjaman modal dengan bunga hanya satu persen dalam satu tahun.
Muttaqin berharap, pinjaman modal untuk masyarakat Pamekasan khususnya kalangan UMKM bisa dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan usaha mereka. Sebab, tujuan penyediaan modal tersebut agar ekonomi masyarakat tumbuh dan mensejahterakan mereka.
Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam menargetkan mampu mencetak 10 ribu pengusaha baru melalui program WUB. Program ini tidak sebatas melatih masyarakat sesuai keinginan, melainkan pemkab juga memberikan bantuan alat produksi usaha, memberikan pinjaman modal hingga fasilitasi pemasaran.
Khusus tentang pelatihan, sudah dilakukan mulai tahun 2020 lalu, dengan jumlah peserta sebanyak 1.532 orang. Lalu berlanjut pada tahun 2021 lalu dengan junlah peserta pelatihan sebanyak 1.893 orang peserta. Pelatihan yang sama juga akan dilakukan pada tahun 2022 ini dengan jumlah sebanyak 3.375 orang.
Kepala DPMPTSP Nakertrans Pamekasan Supriyanto mengatakan selain jumlah peserta pelatihan yang akan terus bertambah, jenis pelatihanpun juga bertambah, sesuai dengan minat dan permintaan peserta. Pihak Pemkab Pamekasan juga berupaya untuk mengakomudir kebutuhan peserta pelatihan dengan mendatangkan instruktur dari berbagai daerah.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengaku bangga, karena pelatihan bagi para peserta WUB itu telah membuahkan hasil. Kini, kata Badrut Tamam telah muncul anega ragam industry di Pamekasan dari hasil pelatihan itu. Antara lain perusahaan pembuatan sepatu, sandal, tas, songkok, sarung tenun dan lainnya. (mas)