KEDIRI | Pro-Desa – Sekitar 40 kepala desa (Kades) di wilayah Kabupaten Kediri mengikuti sosialisasi program kades Manajer Desa Mandiri. Acara ini program dari Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jatim bekerjasama dengan Bank Mandiri, digelar di Rumah Makan BU LANNY 2 Kediri, Sabtu (5/3/2022).
Ketua AKD Kediri, Imam Jamiin, yang juga Kades Kalirong Kec. Tarokan Kab. Kediri, mengatakan, para kades menyambut gembira program Manajer Desa Mandiri dari AKD Jatim dan Bank Mandiri tersebut. Sebab, program ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi desa, yang pada akhirnya bisa mensejahterakan masyarakat desa.
“Kami berharap program Manajer Desa Mandiri ini bisa berjalan dengan baik di Kediri. Warga bisa mudah mendapat layanan perbankan sebab tidak perlu ke kota, cukup ke pak kades saja, semua kebutuhan akan layanan perbankan, seperti transfer uang, menabung, bahkan mengajukan permohonan kredit, bisa dilakukan dengan Pak Kades. Kami dangat mengapresiasi program Manajer Desa Mandiri ini,” kata Imam Jamiin kepada DutaIndonesia.com Sabtu siang tadi.
Imam Jamiin mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada Pembina AKD Jatim Dwi Putranto Sulaksono dan Bank Mandiri yang menggulirkan program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat ini.
“Acara ini masih sosialisasi. Selanjutnya akan ada acara lain berupa penandatanganan perjanjian antara kades anggota Asosiasi Kepala Desa Kediri dengan Pembina AKD Jatim dan Bank Mandiri. Kami sangat ingin program ini berjalan baik dan lancar,” katanya.
Pembina AKD Jawa Timur, Dwi Putranto Sulaksono mengatakan dirinya ingin menyegarkan kembali organisasi AKD Jatim, agar lebih berperan aktif dalam pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Karena, sebelumnya sempat vakum selama tiga tahun, akibat adanya pandemi Covid-19.
Menurutnya, fungsi pemerintah desa untuk memakmurkan warganya harus terus berjalan. Sehingga, Bank Mandiri membuat program bagi seluruh kepala desa di Jatim agar menjadi manajer desa atau agen bank Mandiri. Jadi, semua fungsi dan layanan perbankan yang ada di Bank Mandiri, dapat diaktualisasikan kepala desa untuk warganya.
Artinya, Kades dapat melayani fungsi pemerintahan dan perbankan.Diharapkan, dengan langkah ini, pemerintah desa dapat membantu warganya dengan cara memberikan bantuan pinjaman dana dan lainnya, untuk usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Bagi masyarakat yang memiliki usaha, cukup dengan rekomendasi dari kepala desa dan Bank Mandiri bisa mengajukan pinjaman KUR senilai Rp 50 juta, tanpa agunan dan tentunya dengan prospek yang benar. Dalam hal ini, kepala desa akan berperan dalam memverifikasi dan pihak bank yang menentukannya.
“Kalau program ini sudah berjalan, nanti kedepannya kami akan membentuk unit usaha Bumdesmart. Jadi, setiap desa mempunyai market mart dan 40 persen isinya dari produk desa. Sementara bagi Pak Kades bisa menjadi usaha yang bisa dimanfaatkan baik sekarang maupun saat masa pensiun, sebab ada keuntungan yang diberikan oleh Bank Mandiri dari jasa layanan bank yang diberikan oleh Pak Kades sebagai perwakilan Bank Mandiri di desa masing-masing” ucap Dwi Putranto Sulaksono. (gas/bdh)